Menulis Personal Statement

Standard

Personal statement adalah bagian tersendiri saat aplikasi di The Universities and Colleges Admissions Service (UCAS) dimana pengirim dapat menulis secara bebas, dengan batas 4 ribu karakter atau 47
baris.

Bersiaplah untuk menjawab beberapa pertanyaan berikut dalam
mempersiapkan personal statement yang dibuat:

• Mengapa Anda ingin mempelajari bidang studi yang dituju?
Mengapa tertarik terhadap bidang studi tersebut? Apa yang Anda tahu
tentang bidang studi tersebut? Apa yang diperlukan untuk mempelajari
bidang tersebut? Apa yang Anda paling ingin pelajari? Apakah Anda
mengetahui masa depan seperti apa yang membutuhkan bidang studi
ini?

• Apa yang membuat Anda adalah kandidat mahasiswa yang
sebaiknya dipilih? Apa yang telah Anda lakukan sehingga
menunjukkan Anda cocok di program atau institusi yang dituju?Berikan contoh pengalaman akademik Anda dan pengalaman lainnya; mungkin saja Anda telah mencapai sesuatu yang terkait di bidang ini atau pernah bekerja atau menjadi sukarelawan di bidang yang Anda minati ini.

• Apa lagi yang Anda bisa berikan?

Apa yang Anda dapat berikan
untuk universitas atau departemen yang dituju? Apakah Anda seorang
yang memiliki keseimbangan kemampuan dengan keseimbangan
kehidupan sehari-harinya? Anda dapat menuliskan hobi, olahraga,
prestasi, posisi dan tanggung jawab, dan lain sebagainya.
Pertimbangkan keahlian seperti ini yang dapat membantu Anda di
universitas nanti.

Dibawah ini adalah beberapa tips saat menulis Personal statement

Tahap pertama adalah tahap persiapan.

Tulislah di secarik kertas mengenai apa saja yang sudah pernah Anda lakukan, seperti kegiatan kemahasiswaan, klub, lomba-lomba yang pernah diikuti, dan juga penghargaan yang pernah Anda dapatkan, termasuk publikasi yang pernah anda lakukan jika ada. Setelah itu, kita masuk ke tahap kedua.

Tahap Kedua, adalah penulisan.

Jangan terpaku pada limit 4,000 karakter yang telah ditetapkan. Tulislah sebanyak yang Anda inginkan, tuangkan semua ide yang telah Anda dapatkan pada tahap pertama. Sebuah personal statement tidak mempunyai format yang baku. Setiap orang bebas mengekspresikan dirinya sesuai dengan gaya yang mereka inginkan, tetapi disarankan untuk menulis personal statement dengan susunan yang logis. Paragraf pertama berisi tentang apa yang menginspirasi Anda untuk melanjutkan pendidikan dengan jurusan tersebut. Misalnya, saya memilih jurusan Magister Teknik Kimia karena saya tertarik dengan dunia industri dan energi. Kemudian, paragraf kedua berisi tentang kegiatan akademis Anda, mata pelajaran Anda dan keunggulan Anda dalam bidang akademis. Paragraf ketiga merupakan paragraf yang paling penting. Dalam paragraf ketiga, Anda akan menuliskan pengalaman kerja Anda yang RELEVAN terhadap subject/course yang akan Anda ambil ke depannya. Tidak hanya itu, Anda juga boleh menggabungkan kegiatan intra&ekstrakurikuler yang pernah Anda ikuti dalam paragraph ini. Perlu diingat, personal statement bukanlah sebuah list atau CV. Ini adalah ‘statement’ dimana Anda menuliskan pengalaman Anda secara detail, tidak hanya sekedar mendaftarkan apa saja yang sudah pernah Anda kerjakan. Yang terpenting dari personal statement adalah Anda belajar apa saja dari kegiatan yang sudah pernah Anda ikuti. Sebagai contoh, Anda pernah mengikuti organisasi kemahasiswaan. Yang akan Anda tulis dalam personal statement, bukanlah sekedar pernah mengikuti organisasi tersebut, tetapi apa yang Anda dapatkan? Apakah Anda mendapatkan teamwork skill atau leadership skill? atau mungkin Anda mendapatkan sesuatu yang lebih. Mengapa dikatakan sebelumnya jangan hanya menuliskan apa saja yang pernah Anda lalui? Karena orang lain yang diberikan kesempatan sama dengan Anda untuk melakukan kegiatan tersebut akan terlihat sama dengan Anda di mata universitas yang dituju. Yang membedakan Anda dengan orang lain adalah pengalaman Anda, apa yang Anda dapatkan dan pelajari dari kegiatan yang sudah Anda ikuti. Setelah itu, Anda akan masuk ke paragraf keempat yang juga paragraf terakhir. Dalam paragraf ini, Anda akan menuliskan apa visi Anda ke depannya setelah Anda menyelesaikan studi tersebut. Memang tidak ada yang tahu dimana kita akan berada dan apa yang akan kita lakukan di masa depan, tetapi seseorang yang mempunyai rencana, selalu lebih baik daripada yang tidak, dan ini merupakan nilai tambah Anda dalam persaingan menuju kursi universitas idaman.

Tahap ketiga adalah tahap perenungan.

Biasanya tulisan Anda akan melewati batas 4,000 karakter yang telah ditetapkan UCAS (Universities and Colleges Admission Services). Oleh karena itu, tahap ketiga ini adalah tahap dimana kita akan berpikir, apakah semua yang kita tulis itu penting? Apakah ada poin yang kita tidak butuhkan dan tidak relevan dengan apa yang ingin kita tempuh di universitas nantinya? Setelah personal statement dipersingkat, kita memasuki tahap keempat.

Tahap keempat proofreading.

Lakukanlah proofreading untuk menghindari kesalahan gramatikal atau kosakata. Kemudian mintalah bantuan kepada teman-teman Anda atau ahli bahasa untuk melakukan proofreading dan meminta masukan dari mereka. Jika ada teman Anda yang merupakan ahli di jurusan yang Anda pilih, mintalah mereka untuk membaca personal statement Anda.

Tahap kelima merupakan tahap review.

Perbaikilah personal statement Anda jika diperlukan dan lakukan tahap ini berulang-ulang hingga Anda merasa puas dan yakin bahwa personal statement Anda sudah menunjukkan keunikan Anda dan oleh karena itu, mampu menonjolkan personal statement Anda dari seluruh personal statement yang dibaca oleh staf universitas nantinya.

Perlu diingat, nilai akademis bukanlah segalanya dalam proses pendaftaran universitas. Seseorang dengan nilai pas-pasan jika didukung dengan personal statement yang kuat dan solid, mampu mengalahkan seseorang dengan nilai brilian tetapi personal statement yang asal-asalan. 50% dari proses seleksi universitas bergantung kepada personal statement. Tulislah personal statement terbaik Anda dan jangan terburu-buru.

Tidak ada personal statement yang sempurna tetapi juga tidak ada personal statement yang jelek. Setiap personal statement yang ditulis memiliki ciri khas masing-masing sesuai dengan karakter penulisnya dan harus mampu menonjolkan keunikan sang penulis.

Leave a comment